aksaramadhani.wordpress.com
Kaprah!💐 – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/10/kaprah💐
Ketika rindu tak lagi disebut rindu. Ketika rasa tak lagi disebut rasa. Haruskah aku mengemis kepada Tuhan perihal cinta yg tak pernah terbalas? Haruskah aku mengiba pada seberkas rasa yg tak jua peka? Inginku menyerah saja,. Menanggalkan sisa ucap manis pada kopiku malam ini,. Memandang nanar punggungmu yg hilang bersama angin malam. Membungkusnya dengan sisa sampul kado yg masih berserakan disamping dipan. Kenapa bisa segila ini aku mengagumi sosokmu? Meringkuk pada tangis karena merindukanmu. You are ...
aksaramadhani.wordpress.com
“Paduan Baru Teman Lama💐” – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/10/paduan-baru-teman-lama💐
8220;Paduan Baru Teman Lama💐”. 8220;Paduan Baru Teman Lama💐”. Jangan menyerah, Tuan. Ini hanya perihal waktu. Yg ‘kan mengubah cerita pilu menjadi haru. Ini hanya perihal kita. Yg tak rapuh begitu di terpa bencana. Meski maju rasanya aku terbentur. Karena aku tak akan menyerah. Kita pernah memandang langit disenja yg sama. Semangat kita pernah menderu diatas tempias bara. Bukankah kau yg mengajarkan. Untuk tidak mudah rapuh. Meski kian lama terlihat lusuh. Semog waktu yg tak singkat segera bersahabat.
aksaramadhani.wordpress.com
“Tentang AKU💐” – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/13/tentang-aku💐
8220;Tentang AKU💐”. 8220;Tentang AKU💐”. Ku alunkan nada indah. Pada langit aku menengadah. Luruhkan hati tiada terobati. Meminang asa pada decak sanubari. Pada pelukan doa aku merintih. Aku, manusia si pembual takdir. Yg tak pernah terima akan semua hasil akhir. Yg terus mendosa tanpa pernah berfikir. Pada apakah gerangan aku menangis? Apakah pada dosa yg terlalu banyak terlukis? Mungkinkah surga masih mau ku jajaki? Sementara neraka menungguku dengan senang hati? Fitri, Januari 2017. Di Serupa Lelah y...
aksaramadhani.wordpress.com
“SEMISAL💐” – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/12/semisal💐
Semisal rindu itu berbau. Mungkin tubuhku akan selalu harum tanpa parfum. Semisal rindu itu berwarna jingga. Maka bukan hanya sore yg menjingga,. Semisal rindu mampu membuat beku. Mungkin bukan hanya rasaku. Tapi diriku juga akan beku. Rindu tetaplah serupa rindu. Seperti halnya kau, Puan. Kaulah rindu yg selalu membekukan. Kaulah rindu yg serupa candu. Yg selalu membuat aku tak henti menghirup aroma minyak wangimu. Setelah jabat tangan sebelum perpisahan. Aku relakan waktuku terbuang. Alamat takkan pern...
aksaramadhani.wordpress.com
“Jarak & Pertemuan💐” – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/12/jarak-pertemuan💐
8220;Jarak and Pertemuan💐”. 8220;Jarak and Pertemuan💐”. Tersebutlah rasa namun bukan rindu,. Tertulislah aksara namun bukan asmamu. Yang selalu tega memisahkan. Yang tak pernah rela mempertemukan. Sepertinya jarak memang tak pernah merestui perihal pertemuan tanpa arti,. Atau, hanya sesumbar. Tentang jarak yg bisa dihitung dengan jengkal,. Padahal kita sangat rindu akan peretmuan? Fitri, Januari 2017. 8220;Tentang AKU💐”. Tinggalkan Balasan Batalkan balasan. Ketikkan komentar di sini.
aksaramadhani.wordpress.com
FiaksaRa – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/author/aksaramadhani
Hembusan manampar seluruh hampa dalam khayalan. Kepingan harap mulai bertabur dalam tiap hembus sang angin. Serupa dandelion; terbang tertiup bayu. Membawa secarik pesan untukmu. Tentang kita dan angin senja. Yang berbisik menggelitik diantara daun waru dan akasia. Kepakan daun-daun menjadi irama dimalam yang enggan menjadi pagi. Sebuah bayang tak kukenal merasuk dalam hati. Dia kah peri malam yang menampakkan diri pada temaram jiwa yang mulai sepi? Mengartikan apa-apa yang aku rasa sebenarnya. Untuk sik...
aksaramadhani.wordpress.com
“Pelakon Rasa💐” – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/14/pelakon-rasa💐
8220;Pelakon Rasa💐”. 8220;Pelakon Rasa💐”. Tak kan mampu ku bunuh paksa rasa yang kau cipta. Kau libatkan aku dalam sebuah drama. Mencipta skenario tanpa sutradara. Kau laksana aktris yg pandai memaniskan kata. Semua aksara memang bisa kau lakoni begitu saja. Namun sayang, tak semuanya bisa kau terka. Tidakkah kau ingat sesaat. Seulas reka perbuatan semalam yg masih hangat teringat. Semai, sebelum rasa kita layu terbakar mentari. Singgah, sebelum dingin malam membuatnya enyah. Bak angin tak bersanandung.
aksaramadhani.wordpress.com
Fitri Ramdhani – Laman 2 – aksara pena biru
https://aksaramadhani.wordpress.com/page/2
Kasihku Hilang; Berpamit Pulang. Menyelinap dalam hati di rundung kesal. Menyulap nyata menjadi gamang. Mengendus selaksa rasa cinta. Ketika semua telah hilang. Kasih, dalam jermbab pilu. Tertidur pulas tanpa merasa lara. Kau kini telah berpulang. Membawa segudang rasa sayang. Memeluk seluruh rasa kasih. Secerca harap kita yang telah terpatri. Tenanglah di surga, Kasih. Bawalah setumpuk kenangan kita. Dan segala hal terbaik yang kita cipta. Krisan terindah telah ku tabur di atas pusara. Tiada daya ….
aksaramadhani.wordpress.com
“Tentang Kamu, 278” – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/11/tentang-kamu-278
8220;Tentang Kamu, 278”. 8220;Tentang Kamu, 278”. 8220;Jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarnya,”. 8220;Jadilah seperti air yang mengalir sabar,”. 8220;Jangan pernah takut memulai hal baru,”. 8220;Paduan Baru Teman Lama💐”. 8220;Coretan untuk Pangeran”💐. 4 thoughts on “ “Tentang Kamu, 278”. 11 Januari 2017 pukul 7:39 pm. 11 Januari 2017 pukul 7:54 pm. Dalem banget:”) bagus lagi kata”nya. Disukai oleh 1 orang. 11 Januari 2017 pukul 8:27 pm. Iya bnr Fitri 😊.
aksaramadhani.wordpress.com
“Sebatas Kisah Mengaca”💐 – Fitri Ramdhani
https://aksaramadhani.wordpress.com/2017/01/07/sebatas-kenangan-mengaca💐
8220;Sebatas Kisah Mengaca”💐. 8220;Sebatas Kisah Mengaca”💐. Teruntuk sebuah kisah yang telah usai tanpa rencana. Aku mencoba menyembuhkan luka. Membalutnya dengan kasa bahagia. Tak kunjung ku dapati rasa manis. Setidaknya aku telah berusaha bangkit tanpa mengemis. Padamu si pembual palsu. Rindu yg mencandu telah luluh dan membeku,. Rindu yg pilu tak lagi menderu. Cinta yg terluka kini telah sirna. Dengan kejam ku bunuh setiap ingatan yang tak mungkin ku lupa. Dengan sadis ku hajar asa impi tuk bersama.