jejaksajak.blogspot.com
Jejak Sajak Agustinus "Onoy" Wahyono
http://jejaksajak.blogspot.com/2003_12_26_archive.html
Friday, December 26, 2003. Bumiimaji, 25 desember 2003. Jejak jejak sajak agustinus wahyono yang tercetak pada tabir tabir labyrin dan lembar lembar tersebar bersemi di sini. Agustinus Wahyono berasal dari kampung Sri Pemandang Pucuk, Sungailiat, Bangka. Jika ingin ngobrol, lihat. Sunday, November 16, 2003. Monday, November 17, 2003. Friday, November 21, 2003. Sunday, November 30, 2003. Saturday, December 13, 2003. Tuesday, December 16, 2003. Wednesday, December 17, 2003. Friday, December 26, 2003. Pic f...
jejaksajak.blogspot.com
Jejak Sajak Agustinus "Onoy" Wahyono
http://jejaksajak.blogspot.com/2004_04_04_archive.html
Sunday, April 04, 2004. Pada palung hatiku becermin. Bumiimaji, 4 februari 2004. Jejak jejak sajak agustinus wahyono yang tercetak pada tabir tabir labyrin dan lembar lembar tersebar bersemi di sini. Agustinus Wahyono berasal dari kampung Sri Pemandang Pucuk, Sungailiat, Bangka. Jika ingin ngobrol, lihat. Sunday, November 16, 2003. Monday, November 17, 2003. Friday, November 21, 2003. Sunday, November 30, 2003. Saturday, December 13, 2003. Tuesday, December 16, 2003. Wednesday, December 17, 2003. Tuesday...
jejaksajak.blogspot.com
Jejak Sajak Agustinus "Onoy" Wahyono
http://jejaksajak.blogspot.com/2004_02_02_archive.html
Monday, February 02, 2004. Butirbutir bening berisi hurufhuruf. Berjatuhan dari kantung angkasa. Yang berlayarlapang kelabu muram. Ada kabar apakah dari langit? Butirbutir huruf adalah hujan kata. Mengguyur atapatap, kepalakepala. Menyelinap di sela kelok otak. Kenapa datang begitu lebat? Uapuap yang meluap dari kepala. Dari mulutmulut, dari tungkuhati. Bocorlah kantungnya di manamana. Hujan tak kuasa tahan kendali diri. Hurufhuruf saling menjalin sukasuka. Katakata bercampuaduk tanpa peduli. Agustinus W...
jejaksajak.blogspot.com
Jejak Sajak Agustinus "Onoy" Wahyono
http://jejaksajak.blogspot.com/2004_01_20_archive.html
Tuesday, January 20, 2004. Sebuah acara di Balai Sidang Senayan. Bagiku engkau adalah ibu. Ibu atas segala manusia bumi. Bagiku engkau adalah berkat. Bumi penuh kebaikan olehmu. Bagiku engkau pengaruhi bumi. Bagiku engkau kembangbungai bumi. Wangi, warnawarni, betapa meriah. Allah memahkotai bumi denganmu. Bumiimaji, 20 Januari 2004, 21:00. Perempuan, maafkan aku atas semuasalahku). Goyang Girang Gulati Gelap Gulita. Pekat langit melumat rembulan. Radioku berdendang tiada jeda. Semua bunga ikut bernyanyi.
jejaksajak.blogspot.com
Jejak Sajak Agustinus "Onoy" Wahyono
http://jejaksajak.blogspot.com/2004_01_16_archive.html
Friday, January 16, 2004. Barangkali terlalu sederhana kutuliskan. Sekadar pengingat, tentang diri ayah. Bantu pancangkan panji dan rambu. Tegak berwibawa dalam kalbuku, ayah. Seperti sebelum tidur engkau kisahkan. Angkat pena menjadi ahli gambar teknik. Garisgaris mekanis yang manis di kertasmu. Yang tak mampu kuteruskan goresannya. Engkau kisahkan pula perjuanganmu. Lakilaki adalah ksatria di medan laga. Angkat senjata menjadi tentara pelajar. Madiun merdeka, Maospati berjasa. Rejeki adalah jatah ilahi.
jejaksajak.blogspot.com
Jejak Sajak Agustinus "Onoy" Wahyono
http://jejaksajak.blogspot.com/2003_12_31_archive.html
Wednesday, December 31, 2003. Saya, Sastra, dan Usia. Selama saya terseret arus kata-kata, saya menelan air kata-kata yang diludahkan oleh para sastrawan-sastrawan Indonesia melalui beberapa buku tentang sastra. Ada yang begitu lantang berteriak, â Sastra adalah sarana pendidikan moral! Suatu masa saya terdampar dalam telaga sastra maya. Kudengar suara, â Jangan jadi moralis di sini! Kembali saya berpikir, â Apa sih gunanya sastra? Apa sih visi-misi sastra? Apa sih cita-cita luhur sastra itu? Ah, semakin...
jejaksajak.blogspot.com
Jejak Sajak Agustinus "Onoy" Wahyono
http://jejaksajak.blogspot.com/2003_12_13_archive.html
Saturday, December 13, 2003. Aku malu padamu, bunda. Malu pada perempuan yang kesakitan. Melahirkan apa yang kupikir kesiasiaan. Tapi bunda bilang aku bayi matahari. Aku malu padamu, bunda. Bunda senantiasa percaya pada kakiku. Pada perak fajar akan jadi emas senja. Pada kokok ayam jago jadi buaian bulan. Aku malu padamu, bunda. Bunda yang tidak peduli kutukan purba. Tentang perempuan yang lemah mandah. Tentang letak kukunya mengisi tungku. Aku malu padamu, bunda. Hitungan waktu yang memahat tubuhku.