dirrtybeyb.blogspot.com
dirrtybeyb: December 2006
http://dirrtybeyb.blogspot.com/2006_12_01_archive.html
And the story goes. Monday, December 25, 2006. Inilah Hidup : Penuh Suka dan Derita. Udah 4 hari nih. tapi ini udah aga baikan. Di hari kedua dooong! Pokoknya penting banget deh jaga kesehatan. Makan yang teratur. Dengan menu-menu yang sehat. Jangan lupa juga minum susu. Tiap hari. Itu yang aku lakuin sekarang biar jaga daya tahan tubuh jadinya ga gampang sakit. Mudah-mudahan aku cepet sembuh biar siksaan dunia. Ini segera berakhir. Doain ya! Tak terdengar dengan jelas! With Ain't No Other Man. Smentara ...
dirrtybeyb.blogspot.com
dirrtybeyb: January 2007
http://dirrtybeyb.blogspot.com/2007_01_01_archive.html
And the story goes. Friday, January 26, 2007. Voto" Dirly di Krakatau Conv Hall - Bandung. Posted by dirrtybeyb at 9:33 AM. Links to this post. Dirly di Krakatau Convention Hall Bandung. Penampilan Dirly kemarin diBandung: MEMUASKAN! Kecuali rambut poni lepeknya*. Mari kita bedah satu persatu:. Lagu yang dinyanyiin Dirly yang aku tonton 6 lagu (aku ga nonton sampe beres soalnya kaki udah pegeeeeelll banget! Selalu Denganmu - Tompi. Bener ga sih judulnya? Pokoknya lagu yang itulah! Jeda u/ Fashion Show.
dirrtybeyb.blogspot.com
dirrtybeyb: March 2007
http://dirrtybeyb.blogspot.com/2007_03_01_archive.html
And the story goes. Saturday, March 24, 2007. Total 4 times live dan 2 taping. Artinya ada 6 acara coffe bean show yang stripping diisi muka saya. Ahahaha! Diluar kesempatan berada ditengah-tengah sana dan liat serta blajar suatu produksi, saya juga menikmati beberapa keuntungan lain. Nyoba minuman Coffee Bean secara gratis yang mantabh sangad ampe puyeng sendiri saking banyaknya. Haxhax! Seru deh bisa ketemu Olga, Bunga, Ria Irawan, Gading Martin, Eva Latjuba (saya sempet foto ma dia! Links to this post.
astudestra.blogspot.com
untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka: January 2011
http://astudestra.blogspot.com/2011_01_01_archive.html
Untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka. Tentang Mama - Keping Pertama. Her picture when she was young. Mama adalah pusat kehidupan kami, anak-anaknya. Ibaratnya kipas angin, mama adalah poros. Dan kami adalah baling-baling yang berputar, dari dan menuju poros itu. Semua yang kami lakukan adalah untuk mama. Berlebihan? Maka, kehilangan yang tiba-tiba ini membuat kami gamang. Lalu, setengah gila kami mengais-ngais memori akan hari-hari terakhir mama yang (syukurnya) beliau lewati bers...
astudestra.blogspot.com
untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka: November 2011
http://astudestra.blogspot.com/2011_11_01_archive.html
Untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka. Cerita Tentang Hujan di Bulan November. Hujan Katamu kau mau menembusnya buatku. "Ayo, kita sama-sama," bilangmu. Ingatkah kamu, hujan di bulan Desember dulu? Lanjutmu bersemangat. Tentu aku ingat. Saat itu kita bergulat dengan rasa, bergelut dengan mesra. Bertukar puisi dan memandangi ufuk matahari. Tapi itu dulu saat hidup terasa begitu berbeda. Entah Aku juga mempertanyakan hal yang sama. Jangan sedih," katamu akhirnya. Nanti, suatu saat na...
astudestra.blogspot.com
untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka: apparently, "forever" isn't long enough for Bella Swan
http://astudestra.blogspot.com/2012/11/apparently-forever-isnt-long-enough-for.html
Untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka. Apparently, "forever" isn't long enough for Bella Swan. Anyway, tulisan ini bukan resensi - bukan juga olok-olok - soal jalan cerita filmnya. Karena, yah. Gw udah keburu speechless di scene Edward ngajarin Bella berburu darah rusa. Maksud gw, vampir macam apa yang minum darah rusa? Vegetarian mah minum jus wortel aja sanah. *katanya ngga mau mengolok-olok ya? Maaf, kelepasan, hehe. :p. Yasudahlah, itu permasalahan yang lain lagi. Karena itulah, ka...
astudestra.blogspot.com
untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka: November 2012
http://astudestra.blogspot.com/2012_11_01_archive.html
Untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka. Apparently, "forever" isn't long enough for Bella Swan. Anyway, tulisan ini bukan resensi - bukan juga olok-olok - soal jalan cerita filmnya. Karena, yah. Gw udah keburu speechless di scene Edward ngajarin Bella berburu darah rusa. Maksud gw, vampir macam apa yang minum darah rusa? Vegetarian mah minum jus wortel aja sanah. *katanya ngga mau mengolok-olok ya? Maaf, kelepasan, hehe. :p. Yasudahlah, itu permasalahan yang lain lagi. Karena itulah, ka...
astudestra.blogspot.com
untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka: Hollywood
http://astudestra.blogspot.com/2012/11/hollywood.html
Untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka. It was one of the moments in life that I want to freeze, capture, and put in a frame. Not because of it's mere beauty, but the perfectness of the moment. As in a Hollywood movie. A voice suddenly appeared. A friend, fellow radio announcer, showed up. He just done mixing for a commercial, I guess. Then again, I didn't really know what he was up to. Our radio station has become some kind of home for all of us. We practically eat, bath, and sleep...
astudestra.blogspot.com
untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka: May 2010
http://astudestra.blogspot.com/2010_05_01_archive.html
Untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka. So this is the first entry after labor. I'm a mother now. Everyday is a battle with baby cries, dirty diapers and breastfeeding :). Seperti yang udah sering dikatakan oleh para wanita yang punya anak: having a child is miraculous. Well, at lest for now, ketika anaknya blom masuk fase puber, hehe. Anyway, sekarang gue tau kenapa nyokap2 kita itu sangat cerewet, selalu ingin tau urusan anaknya, dan posesif. Kenapa? Well, try to get knock up Mister!
astudestra.blogspot.com
untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka: Ketika Berdoa, Saya Hanya Diam...
http://astudestra.blogspot.com/2012/09/ketika-berdoa-saya-hanya-diam.html
Untuk dunia yang diawali di surga dan berakhir di neraka. Ketika Berdoa, Saya Hanya Diam. Dengan Tuhan, entah mengapa, saya tak pandai berkata-kata. Seolah-olah kehabisan diksi, biasanya saya hanya mampu diam. Mungkin karena saya tak pandai menganalisa emosi. Tapi setiap kali, sesering itu, terlalu banyak rasa yang ingin saya ucapkan. Dan malah berakhir dengan lidah yang kelu. Tak banyak curhat. Tak banyak menuntut. Tak banyak menggugat. Seringkali hanya sebait Al Fatikah. Killing Time was Never This Fine.